Sengatan Lebah dan Tawon
Sengatan lebah atau tawon dikenal sangat menyakitkan, tetapi gejala yang dihasilkan dari sengatan bervariasi, tergantung dari jumlah racun yang masuk ke dalam sistem kekebalan tubuh orang yang disengatnya. Gejala keracunan yang ditimbulkan akibat tersengat tawon/ lebah dapat menimbulkan reaksi yang sangat cepat dengan efek nyeri yang hebat diikuti dengan reaksi inflamasi lokal diantaranya rasa gatal dan hangat ditempat yang tersengat, bengkak disertai dengan memar berwarna biru, kulit bengkak berisi cairan bening (seperti luka akibat lepuhan).
Meskipun sengatan lebah atau tawon tidak berbahaya, namun pada beberapa orang mungkin dapat mengalami alergi terhadap racun tersebut. Sengatan berulang atau sengatan tunggal pada orang yang alergi terhadap racun lebah atau tawon dapat menyebabkan muntah, diare, pingsan, reaksi alergi hingga paling parah dan kematian. Penyebab paling umum kematian adalah reaksi alergi, serangan jantung atau sesak nafas. Kematian dipengaruhi oleh alergi dan lokasi sengatan pada bagian tubuh yang tersengat. Sengatan yang terjadi di daerah sekitar mulut atau leher merupakan kasus yang paling berbahaya. Dosis toksik akibat sengatan kedua serangga ini bervariasi. Pada orang dewasa 125 atau lebih sengatan lebah madu dapat menyebabkan morbiditas berat dan kematian dan sedikitnya 50 sengatan dapat menyebabkan reaksi beracun. Dosis letal pada manusia telah diperkirakan 500-1.500 sengatan lebah madu. Sengatan dari kedua jenis serangga ini mengandung enzim dan peptida. Enzim tersebut terdiri
dari fosfolipase A, hialuronidase dan lecithinase, sedangkan peptida utama terdiri dari mellitin,
Enzim Fosfolipase A yang terkandung di dalam sengatan kedua jenis serangga ini mencapai 12% dari total kandungan racun. Zat ini menghancurkan sel dengan memecah fosfolipid yang merupakan komponen utama dari membran sel. Lecithinase merubah lecithine menjadi lysolecithine (atau fosfolipase B), yang memecah membran sel darah, sedangkan hialuronidase yang terkandung di dalam sengatan 3%, zat ini bertindak sebagai faktor penyebaran, dengan memecah asam hyaluronik, suatu polisakarida cairan interstitial dalam jaringan ikat.
Mellitin merupakan peptida asam amino 26 yang bertindak menghancurkan sel-sel darah dengan memecah membran sel. Hal ini juga menurunkan tekanan darah, menyebabkan pelepasan histamin, dan merupakan komponen utama penyebab nyeri. Mellitin dan apamin menyebabkan tubuh melepaskan kortisol, suatu steroid alami, sementara peptida 401 adalah agen anti-inflamasi yang kuat.
Asam amino utama yang terkandung dalam sengatan lebah atau tawon adalah sistein dan metionin, yang keduanya mengandung belerang. Sulphur penting dalam mendorong pelepasan kortisol dari kelenjar adrenal. Histamin yang terkandung dalam sengatan lebah ini yaitu 0,9% dari jumlah racun, menyebabkan gatal dan sakit di lokasi sengatan. Kehadiran asam ini, yang meliputi asam format, klorida dan ortofosfat, diyakini jauh lebih penting dalam menyebabkan rasa sakit dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hubungi kami
02517553361 (office)
Atau chat via wa lewat :
081317751203
Kami melayani survey hama secara gratis untuk mengetahui potensi serangan hama yang ada di lokasi dan jenis penanganannya.