Jasa Penanganan Ular Jabodetabek
Jasa Penanganan Ular Jabodetabek – Ular terkadang menjadi penampakan yang mengejutkan ketika kehadirannya ditengah pemukiman warga. Di Kota – Kota besar seperti Jabodetabek dan Sukabumi banyak spot – spot tempat yang sengaja dipenuhi dengan tanaman hijau dan bunga berwarna-warni. Lanskap ini tidak hanya memesona masyarakat tetapi juga menarik berbagai macam satwa liar di sekitar area tersebut.
Indonesia sebagai negara tropis, memiliki potensi kemunculan ular dimanapun berada ular apalagi ditambah habitat mereka yang kian lama terus dirusak karena berbagai kepentingan manusia, memaksa mereka untuk tinggal dekat dengan rumah dan bangunan yang dihuni manusia.
Pertemuan dengan ular bisa menjadi suatu kejutan, oleh karena itu penting untuk mencari informasi dan memahami dasar-dasar cara menangani ular.
Sangat mudah bagi kita untuk membedakan ular dari satwa liar lainnya, namun kebanyakan dari kita hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang spesies, biologi, perilaku, dan yang terpenting, apakah ular tersebut berbisa atau tidak.
6 Ular Umum yang Ditemukan di Kota – Kota Besar Jabodetabek
Berpita (Bungarus Fasciatus), biasa disebut ular welang, merupakan salah satu ular berbisa yang memangsa hewan pengerat, kucing, kadal, dan ikan. Spesies ini aktif di malam hari dan biasanya terlihat di dekat lubang hewan pengerat, sarang rayap, dan tempat yang dekat dengan air.
Sumber Facebook
Ular Karang Malaya Berpita (Calliophis usus), merupakan ular berbisa yang aktif pada malam hari dan memangsa jenis ular lainnya. Mereka biasanya terlihat di hutan, taman dan kebun.
Sumber : Ular Asli Indonesia
Kobra Peludah Hitam (Naja sumatrana), meludahkan bisa ketika merasa terancam dan mengarahkan bisanya ke mata korban. Mereka juga merupakan spesies nokturnal, memakan hewan pengerat dan amfibi, dan dapat ditemukan di tempat yang lebih sejuk seperti tempat berlindung, saluran air, dan dinding taman.
Sumber : Ular Asli Indonesia
King Cobra (Ophiophagus hannah), ular berbisa terbesar di dunia ini sangat berbeda dibandingkan dengan ular berbisa lainnya. Jika ditemui, sebaiknya menjauhi jalurnya dan segera menjauh karena gigitan dan bisa ular ini bisa berakibat fatal. King Cobra dapat dilihat di hutan atau daerah dataran rendah hingga daerah dataran tinggi.
Sumber : Wikipedia
Ular Cambuk Oriental (Ahaetulla prasina), tidak semuanya berbisa dan yang berbisa pun tidak akan mengakibatkan kematian. Racun mereka tidak cukup kuat untuk membunuh manusia. Burung kecil, katak, dan kadal biasanya menjadi mangsa ular ini. Spesies ini dapat ditemukan di hutan, taman, pemukiman dengan pepohonan dan di antara tumbuh-tumbuhan.
Sumber : Wikipedia
Sanca batik (Malayopython reticulatus), tidak berbisa dan aktif terutama pada malam hari di dataran rendah hingga dataran tinggi, hutan bakau, hutan, dan saluran drainase. Meski tidak berbisa, mereka masih bisa menggigit dan mencekik korbannya.
Sumber : Ular Asli Indonesia
Baca Juga : Kondisi Dimana Ular Muncul dan Perilakunya
Penanganan Ular Oleh Sinttesis Pest Control
Sinttesis Pest Control sudah tidak asing lagi dengan satwa liar dan penanganan ular, Kami senantiasa mendapat informasi terkini tentang perubahan apa pun dan terus menghadiri pelatihan – pelatihan dan seminar – seminar untuk menambah wawasan dan skill terkait dengan penanganan ular baik yang diadakan oleh Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Se- Indonesia (ASPPHAMI) atau lembaga lainnya.
Teknisi – teknisi kami dilatih menggunakan berbagai peralatan untuk menjebak dan menangani ular dengan aman dan manusiawi. Penjepit ular adalah peralatan dengan gagang panjang yang menjamin jarak aman dari kepala ular. Rahang yang dapat dikontrol di ujung pegangan membantu mengangkat atau menyeret ular menjauh dengan kuat dan lembut. Selain penjepit ular, cara lain untuk menangkap ular adalah dengan menggunakan handuk, tas, sarung bantal, dan tempat sampah.
Ular berbisa memerlukan kehati-hatian lebih dalam penanganannya dibandingkan dengan ular tidak berbisa karena berbeda dalam hal pergerakan dan perilakunya, ular berbisa menggerakkan kepalanya sebelum menggerakkan tubuhnya.
Baca Juga : Pelatihan Penanganan Ular Bersama Sinttesis Pest Control
Berdasarkan pengalaman kami, ular tidak boleh diikat pada bagian kepala atau ekornya. Pasalnya, ini adalah wilayah sensitifnya, menahan kepala dan ekornya dapat memicu perilaku agresif karena merasa terancam. Ular berbisa yang ditahan atau ditangkap sementara harus selalu diberi label, karena beberapa ular dapat meludahkan bisa hingga 2 m dan bahkan mengunyah kantong yang berisi ular tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Bertemu Ular ?
Ular tidak seseram kelihatannya. Dengan mengetahui apa yang harus dilakukan saat Anda bertemu mereka, Anda atau ular tersebut tidak akan dirugikan. Selalu ingatkan diri Anda untuk tetap tenang dan tidak panik saat melihat ular. Panik dapat menyebabkan Anda mengambil keputusan yang salah. Ular tersebut mungkin terkejut atau terprovokasi oleh tindakan Anda sehingga menyebabkan mereka menyerang Anda.
Ular kemungkinan besar akan lari saat melihat manusia, jadi Anda juga harus menjauh darinya jika memungkinkan.
Menangani ular sendirian bukanlah ide yang baik. Mencari bantuan dari profesional akan menjadi cara yang tepat. Jika Anda pernah digigit ular, penting bagi Anda untuk tetap tenang dan segera mencari pertolongan medis. Anda mungkin pernah melihat seseorang menghisap bisa ular dari korbannya dalam sebuah adegan film. Namun kenyataannya, hampir mustahil untuk menyedot racun tersebut karena racun tersebut menyebar dengan cepat dan efisien melalui sistem limfatik. Hal terbaik yang harus dilakukan jika Anda digigit ular adalah meminimalkan pergerakan dan segera menghubungi dokter atau ambulans.
Dirasa Terdapat Ular Berbahaya Di Tempat Anda ?
Panggil Sinttesis PCO Sekarang Juga ! ! !
SERAHKAN KEKHAWATIRAN ANDA TENTANG ULAR PADA SINTTESIS PEST CONTROL !
0251-7553361
081181200500
Jasa Penanganan Ular Jabodetabek